DAMPAK DOMINASI JARINGAN BIOSKOP TERHADAP KINERJA EKONOMI FILM NASIONAL

Saleh, Sidi (2019) DAMPAK DOMINASI JARINGAN BIOSKOP TERHADAP KINERJA EKONOMI FILM NASIONAL. Masters thesis, PPM Manajemen.

[img] Text
Cover.pdf

Download (98kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (0B)
[img] Text
Daftar isi.pdf

Download (171kB)
[img] Text
BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (845kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (289kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (189kB)
[img] Text
Tesis Lengkap.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Adanya beberapa kendala dalam ekosistem industri film nasional, memiliki dampak terhadap akselerasi perkembangannya. Film sebagai komoditas Industri kreatif bagi pemerintah di nilai memiliki potensi bagi perekenomian Indonesia di masa datang. Tetapi film sebagai tontonan hiburan di Indonesia memiliki dinamika tersendiri. Industri film nasional, masih jauh dari mapan, kualitas sumber daya manusia, teknologi, masih dianggap tidak memadai, selain itu regulasi dalam kegiatan industri film, belum memiliki petunjuk teknis pelaksanaanya. Hadirnya sinepleks atau multipleks yang dikembangkan oleh jaringan studio 21 pada penghujung tahun 80-an, baik disadari atau tidak, telah menciptakan tren pasar atau menjadi tolak ukur bagi para pembuat film, untuk beradaptasi dengan pasar bioskop yang ada, karena jalur eksibisi yang tersedia sekarang didominasi oleh studio XXI. Adanya dominasi kapital dalam industri film mampu mengontrol trend pada pasar menjadi sebuah ancaman dalam dinamika globalisasi, khususnya bagi perekonomian Indonesia baik makro maupun mikro. Melalui publikasi data-data perolehan penonton, penelitian ini akan mencoba mengklasifikasi dan menginterpretasi data-data tersebut, untuk menemukan dan menguji adanya dampak dominasi jaringan bioskop terhadap kinerja ekonimi film nasional. Bioskop menjadi wilayah yang sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, karena bioskop adalah sumber arus pemasukan utama bagi pembuat karya film. Asumsi yang mendasari penelitian ini terletak pada persoalan traditional profit streams dari kegiatan penjualan tiket film nasional di bioskop. Persoalan perkembangan industri film nasional juga berhubungan dengan triple bottom line. Frase yang pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1994. Salah satunya adalah persoalan traditional profit loss (Wheeln, 2018). Kebutuhan akan adanya tata kelola pada industri film, akan melahirkan ekosistem perfilman yang kompetitif , efektif serta efisien bagi semua pelaku industri perfilman nasional saat ini dan di masa mendatang. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini ini diharapkan dapat memberikan paparan situasi bagi para pemangku kepentingan film nasional dan pemerintah, mengenai adanya potensi kartel yang lahir dari dominasi jaringan, dan memiliki dampak terhadap kinerja ekonomi film nasional. Selain itu penelitian ini akan menjadi tambahan pengetahuan, yang akan melengkapi penelitian-penelitian film nasional yang ada saat ini.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Marketing, Marketing strategy
Subjects: B Marketing > B Marketing
Divisions: Program Studi Megister > Manajemen Eksekutif
Depositing User: Slamet SPJ Pujiana
Date Deposited: 06 May 2020 12:16
Last Modified: 16 Dec 2020 07:26
URI: http://repo.ppm-manajemen.ac.id/id/eprint/489

Actions (login required)

View Item View Item